Dan percobaan berbahaya ini dimulai pagi ini dengan Indomie Rasa Empal Gentong. Isi "paket" indomie ini adalah sekeping mie, bumbu, cabe bubuk dan sebungkus benda-kecil-yang-berubah-jadi-seperti-daging-ketika-kena-air (fiuhh.. panjang pisan namanya.. hehe).
Mie dimasak sesuai dengan petunjuk, ditambah sayur dan telur rebus (biar lebih kumplit gizinya).
Setelah matang, penampilannya mirip sekali dengan indomie rasa kari ayam, tapi dengan warna yang lebih gelap. Pandangan pertama sih bilang kalau ini beneran kuah empal gentong. Jagoan juga tuh bagian R&D-nya bisa meniru penampilan makanan khas Cirebon ini dengan lumayan meyakinkan.
Aromanya? Nah, ini.. aromanya ya Indomie banget! Artinya, harum khas mie rebus dengan kuah kaldu daging. Aroma bumbu empal gentong hanya tercium secara part-time.. kadang ada, kadang tidak.
Seruputan kuah memastikan hal ini. Rasanya cenderung datar mirip indomie rasa baso sapi, atau ayam bawang. Ada sedikit-sedikit hentakan rasa rempah tapi nyaris terlewat. Benda kering-yang-namanya-
Sebagai sebuah upaya melestarikan pusaka kuliner nusantara, Indomie rasa empal gentong ini bolehlah.. mungkin bagian R&D nya harus lebih konsentrasi pada rasa, dan bukan semata pada penampilan. Paling tidak aromanya perlu diperkuat. Dengan harga yang tak sampai sepertiga empal gentong betulan, Indomie rasa empal gentong ini tentulah tidak bisa diharapkan terasa empalnya.. apalagi gentongnya.
Ketika mangkuk diangkut ke dapur, tipi sedang menyiarkan berita tentang kampanye pemilu yang hiruk pikuk.. Saya terbayang kembali suara khas Judika di tipi menyanyikan iklan Indomie (ya, saya juga nonton kontes Idola Cilik):
"..pilihan rasa boleh berbeda, selera tetap sehati.."
Indomie Rasa Empal Gentong.. dicontreng (baca: udah dicoba!)
(gambar dari indomie.com.. yes that website do exist!)